Masih ingat dengan kisah Gloria Natapradja Hamel ? Pelajar kelas XI Sekolah Islam Dian Didaktika Cinere, Depok yang nyaris gagal bertugas sebagai Paskibraka saat hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2016 lalu ??
Setelah menjalani penantian yang mendebarkan, beruntung akhirnya Gloria diijinkan untuk bergabung dengan tim Bima yang bertugas melakukan penurunan Bendera Merah Putih pada sore hari di tanggal yang sama. Kisah ini menjadi heboh lantaran ternyata Gloria yang berdarah campuran Perancis - Indonesia memiliki paspor Perancis.
Saya tidak tertarik dengan paspor Perancis Gloria, apa alasan Gloria nyaris dibatalkan sebagai anggota Paskibraka dan kemudiaan diijinkan kembali bertugas adalah perkara yang berbeda. Saya cuma melihat dari perspektif yang lain, kegigihan Gloria dan tekadnya yang membara untuk membuktikan cintanya pada Indonesia sangat patut diapresiasi.
Yang saya tahu menjadi anggota Paskibraka itu tidak mudah. Latihannya panjang dan melelahkan < saya sewaktu SMA pun jujur saja tak sanggup >. Untuk sampai tahap bisa masuk sebagai tim Paskibraka di acara 17 Agustus jelas bukan perkara gampang, banyak saingan yang harus "dikalahkan". Waktu untuk menjadi anggota Paskibraka pun sangat pendek, rata2 mereka yang menjadi lolos seleksi rata-rata adalah siswa/i yang duduk di kelas XI. Jadi kalau ketika di kelas XI terlewat kesempatan itu maka bisa jadi tidak akan pernah ada kesempatan kedua, maksudnya tahun depan. Jadi saya bisa merasakan kecewanya bila tak jadi dinobatkan sebagai anggota Paskibraka, apalagi di detik-detik terakhir < terlepas dari ada masalah soal paspor loh ya... >.
****
Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.3. Hasrat untuk mencapai keaslian.4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Dari definisi itu nampak bahwa negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang:a. memiliki cita-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan; b. memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan; c. memiliki adat, budaya, dankebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup bersama; d. menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah; dan e. teroganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.
"Papa dari Perancis, Ibu Indonesia. Tapi saya sudah confirm' mau pilih (menjadi warga negara) Indonesia kok," ujar Gloria seperti dikutip berbagai media.
Bagaikan spora pakis yang ditiup angin sore, singgah di pekarangan depan rumah, diperciki air hujan dan embun pagi.... cinta Gloria pastinya nggak tumbuh dengan sendirinya ... ia disemai, dipupuk dan dipelihara ...
Sore itu saya dan keluarga pergi ke Pasar Baru, kali pertama bersama anak-anak. Menyusuri trotoar, kami memasuki Pasar Baru dari sisi belakang. Tanpa saya sadari 1 orang anak kami lepas dari pengawasan, wadoohhh... adek kemana ?? Saya tengok samping kanan dan kiri, nihil. Saya kembali lagi ke trotoar di sepanjang jalan masuk Pasar Baru. Seorang anak kecil 5 tahunan, bulat dengan pipi tembemnya sedang mematung di depan sederetan foto-foto berfigura di sepanjang trotoar. Mata anak itu terbelalak,tak berkedip sedikitpun... dan dahinya berkerut. Berpikir keras. Saya panggil dia berulang kali, anak itu tetap mematung. Saya hampiri dan tepuk punggungnya "adek, mamah panggil-panggil diem aja... ngapain disini ?? Ayooo ... tuh ditunggu papah dan kakak-kakak". Dia diam saja, melirik saya ... matanya melihat penuh tanya "foto bapak-bapak ini mirip sama kaya yang ada di kelas ku... ini foto papahnya siapa ?? kok bisa ada disini ?? Aku cari dari tadi foto papah disini, siapa tau ada ...." katanya dengan muka datar sambil menunjuk foto di hadapannya. WAADOOHH ... Sekarang saya yang mematung dan gantian bermuka datar ... benar-benar datar sampai terasa tanpa hidung ... mungkin ini salah saya karena terlambat menebar "kecintaan" atau cinta itu memang belum waktunya disemai ??
"Adekkkkk .... laki2 yang di foto itu presiden dan wakil presiden kita, sayang ...." kata saya lirih #bocah
Cinta bisa hilang, terlupakan bahkan bertukar menjadi benci ... lalu tumbuh lagi, berkembang dan mekar kembali ... cinta itu dimulai dari saling mengenal dan menghormati ... dan teruji oleh penantian dan kerinduan ...