Suatu hari kami sekeluarga pergi ke toko buku. Seorang anak saya membeli sebuah novel yang bentuknya lebih mirip bantal karena begitu tebalnya. Taiko karya Eiji Yoshikawa sebuah novel epik yang bercerita tentang perang dan kejayaan kekaisaran Jepang. Novel setebal 926 halaman. Sudah selesai di baca ? Belummm... Saking sayangnya saya malas beranjak dari bab 1, mengulang-ulangnya terus sampai merasa sayalah jagoan dalam novel itu.
Saking asiknya membaca, pada beberapa novel yang saya baca seringkali merasa kemarin masih di bab 5 tiba-tiba sekarang sudah di bab 12. Sempat curiga jangan-jangan ada yang iseng memindahkan pembatas buku itu atau lembar demi lembar halaman telah ditiup angin sore pelabuhan, meski nyatanya tidak begitu.
Pada beberapa kejadian yang terlampau menyenangkan waktu memang seperti sekelebat kilat. Niat hati mengikat pangkalnya untuk menyalakan lilin di atas kue ulang tahun si bungsu, tapi apa daya mata hanya sanggup menangkap ujungnya.
Selamat ulang tahun Dek, berlembar-lembar kisahmu terlampau cepat berganti. Tidak pernah bosan untuk mengingat-ingat setiap lembarnya.
Kemarin malam Pontianak hujan, ujung kilat yang semalam mama tangkap dari langit Pontianak sudah mama ikat, mama simpan rapi dalam kotak makanan mu yang terbawa minggu lalu. Jumat nanti kita keluarkan ya... Kita nyalakan lilin di atas kue ulang tahunmu yang ke 12.
Be nice ...
Belalang Sipit
06062017