Gerimis baru berangsur pamit menyusul matahari yang sejak tadi mohon diri. Motor-motor lalu lalang di sepanjang jalan Abu Bakar Ali. Seperti kunang-kunang yang baru keluar dari pingitan. Lenggak lenggok memamerkan cahaya dari lampu di kepalanya. Malam itu di Yogyakarta.
Adalah Kedai Roti Bakar Kretek Kewek 1872 tempat kami singgah. Kedai Roti Bakar Kretek Kewek 1872 berada di jalan Abu Bakar Ali No. 2A, Kotabaru, Yogyakarta. Sebenarnya kami (saya dan suami serta seorang kawan) tidak sengaja singgah di kedai ini. Awalnya kami hanya ingin menghabiskan waktu menunggu jarum jam menunjuk ke angka 21.30 wib sambil ngopi-ngopi gaul. Pukul 22.00 wib saya dan suami sudah harus duduk manis di dalam mobil travel menuju Semarang. Tidak kurang dari lima belas menit berputar-putar mencari kedai kopi dan tidak kunjung jumpa, hingga akhirnya kami sampai di jalan Abu Bakar Ali.
Kedai Roti Bakar Kretek Kewek 1872 sangat mencolok. Tempat yang sangat kekinian dan cozy. Setelah memasuki kedai ini hingga ujungnya saya menduga sepertinya memang sengaja didesign seasik mungkin, bahkan agar bisa menghasilkan foto-foto yang pantas untuk dipamerkan. Meminjam istilah Zaidan, "foto di sini bakal instagramable banget nih."
Saya penasaran. Sungguh. Kretek Kewek itu apa ?
Setelah cari tahu sana sini sampailah saya pada pengetahuan bahwa Kretek Kewek itu artinya jembatan Kewek. Kretek dalam bahasa jawa yang berarti jembatan. Sementara Kewek adalah nama tempat. Kretek Kewek hanya dilalui oleh kereta api dan melintas di atas sungai Code dan di atas jalan arah menuju Jl. Abu Bakar Ali, kawasan Kotabaru.
Karena konstruksi rel kereta api yang ada di kretek kewek berada di atas jalan raya dan dibangun untuk menghindari perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan raya, maka dalam dunia perkeretaapian disebut juga viaduk. Viaduk Kereta Api Kewek, dibangun oleh NIS (Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij) pada tahun 1872. Panjang bentang Viaduk Kewek 72 meter, terdiri atas 4 pilar konstruksi. Letaknya antara Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan. Dulu ada jembatan menuju sebuah gereja, di seberang Kali Code. Belanda menamainya Jalan Kerkweg. Lambat laun, orang menyebut Kreteg Kewek (Kretek = jembatan).
Menu
Kedai Roti Bakar Kretek Kewek 1872 menyajikan aneka roti bakar, dari yang berisi coklat dengan topping keju parut sampai berlumur ice cream strobery nan lezat. Tinggal pilih. Beragam minuman panas dan dingin ditawarkan untuk para pelanggan.
Paling menggoda selera adalah sajian kopi joss (kopi dengan tambahan briket arang yang dipanaskan hingga 250 derajat celcius dan dimasukkan ke dalam seduhan kopi). Kopi joss di luar negeri populer dengan sebutan The Charcoal Coffee. Joss ...
Malam itu kami memesan segelas susu coklat dingin, kopi susu dan kopi tarik. Seporsi roti bakar dengan isi coklat dan topping ice cream dan seporsi lagi roti bakar dengan topping keju parut. Pesanan saya pribadi adalah segelas susu coklat dingin. Kok nggak pesan kopi joss ? Iya enggak. Makanya tadi saya bilang kopi joss hidangan yang sangat menggoda, tapi nyatanya godaan segelas susu coklat dingin bagi saya lebih joss (ingat soal selera tidak boleh diperdebatkan. Hehe 😊).
Buat yang berminat mencoba kopi joss menurut para ahli, kandungan kafein dalam kopi joss dipercaya lebih rendah karena dinetralisir oleh arang yang juga berfungsi mengikat polutan dan racun jika arang di bakar dengan suhu 250 derajat celcius. Arang yang dibakar dengan suhu tersebut secara alami akan merubah arang menjadi karbon aktif yang berfungsi mengikat polutan dan racun yang ada dalam tubuh (saya jadi teringat obat berbahan dasar karbon untuk mengatasi masalah pencernaan).
Lagi di Yogyakarta dan pingin ngemil sambil ngopi-ngopi kece ? mampir aja ke Abu Bakar Ali No. 2A.